Kita masih belum faham

Kemenangan Rima Fakih dalam Miss USA baru-baru ini telah mencetuskan kontroversi. Rima, seorang Arab-American telah dinobatan sebagai pemenang dalam pertandingan ratu cantik dan memewaskan puluhan yang lain. Tapi, kenapa kemenangan Rima mencetuskan kontroversi ya?

Di Amerika

Rima adalah berbangsa Arab. Sudah beberapa tahunnya masyarakat Amerika bersikap prejudis terhadap bangsa Arab dan kejadian 11 september tambah memburukkan keadaan. Di Amerika, apa-apa yang berkaitan dengan Islam turut dibenci, tapi saya tahu bukan semua, hanya sesetengah masyarakat Amerika yang tidak mengkaji dan hanya bersumberkan CNN sebagai wadah utama berita mereka.

Ada satu ketika, lelaki berbangsa sikh turut diserang kerana orang ramai menyangkanya seorang muslim kerana janggut yang disimpannya. Wanita yang memakai tudung, lelaki yang mempunyai nama seorang muslim turut menjadi mangsa diskriminasi. Dan saya pun agak terkejut kerana Rima berjaya dinobatkan sebagai pemenang, seumpama ada konspirasi yang dilakukan pihak penganjur. Bukan, saya bukanlah bersikap paranoid terhadap mereka, tapi sudah tentulah tindakan mereka menyebabkan umat Islam bersuara. Ya, sudah tentu kita marah apabila mengetahui seorang wanita Islam menyertai pertandingan seperti ini dan mempamerkan auratnya di khalayak. Saya pasti pihak penganjur juga sedar akan hakikat ini tapi masih lagi memberi kemenangan kepadanya untuk melihat bagaimana reaksi kita.

Filem My name is Khan sedikit sebanyak mempamerkan masalah yang dihadapi umat Islam di Amerika terutamanya pasca 11 September

Dan hakikatnya, ya! Ramai muslim yang memberikan reaksi negatif terhadap kemenangannya. Sama juga dengan tindakan kartunis Amerika yang melancarkan 'Everybody Draw Muhammad Day'. Mereka tahu kita akan marah, tapi sengaja di ada-adakan perkara seperti itu. Cuma apa yang menyedihkan, ramai yang marah dan mengamuk, (saya juga marah) tapi ramai juga antara kita yang tidak pun menjadikan sunnah Rasul sebagai panduan hidup kita, tapi dia punya mengamuk lebih hebat dari yang lain. Rasulullah pasti sedih sekiranya tahu ada yang menghinanya, tapi Rasulullah pasti juga sedih bila mengetahui umatnya sendiri tidak mengamalkan apa yang telah diajarkannya-kita masih lagi leka, masih lagi melakukan kemungkaran.. Either way around, bukankah kedua-duanya juga adalah penghinaan kepada Nabi Muhammad s.a.w? Astaghfirullah..

Baca sini utk artikel menarik mengenai isu Rima dan wanita Arab yang lain.

Di Malaysia

Facebook sememangnya satu medium terbaik untuk mengenal kerenah manusia. Lucu sungguh bila membaca macam-macam group yang ditubuhkan dan beribu-ribu orang yang join ataupun 'like' group tersebut. Ada ketikanya lucu, dan ada ketikanya juga menyakitkan hati.

Saya pernah terbaca mengenai satu group yang bernama lebih kurang begini 'benci perempuan yang pakai tudung hanya sebagai alas'. Pada pendapat saya, ia adalah satu benda yang bagus, sekurang-kurangnya ada yang concern dengan perkara sebegini. Cuma mungkin mereka patut tukar nama group itu kepada 'benci perbuatan yang hanya pakai tudung sebagai alas', sebabnya kita tak pernah diajar untuk membenci orang, tapi hanya untuk membenci perbuatan mungkarnya saja.

Tapi orang yang 'menglike' group tersebut pula yang buat saya garu kepala. Saya faham mereka tak suka, tapi tak perlulah sampai nak keluarkan kata-kata yang tak sedap didengar. Dan yang paling 'best', orang yang kuat mengutuk tu pula tak pun pakai tudung. Mengapa ya? Adakah mereka merasakan kedudukan mereka lebih mulia kerana mereka 'tidak mempermainkan agama' berbanding mereka yang bertudung tapi tak sempurna itu? (saya difahamkan itulah alasan yang diberi segelintir mereka) Hmmph.

Sabda Rasulullah kepada Asma’ binti Abu Bakar,

“Wahai Asma’ sesungguhnya seorang wanita itu apabila telah baligh (haidh) maka tidak boleh baginya menampakkan tubuhnya kecuali ini dan ini, seraya menunjukkan wajah dan telapak tangannya.” [HR Abu Dawud]

-maka, tiada exception untuk itu. Sebagai seorang muslim, tanggungjawab kita sudah tentu sami'na wa ata'na, kami dengar dan kami taat.

Hijab, adalah umpama satu hadiah daripada Islam untuk wanita. Dengan hijab, kita merasa kita selamat dan terpelihara, dengan syarat anggota badan ditutup rapi sebagaimana yang dianjurkan syarak. Manisnya wanita, andai diri sentiasa dijaga, kata-katanya lembut dan bukan yang buruk, akhlaknya indah mempesona. Dengan hanya membaca ayat ini, kita sendiri merasa indah bukan? Apatah lagi bila bertemu dengan wanita sebegini. InshaAllah, my dear sisters, masih belum terlambat untuk untuk kita menjadi wanita acuan Islam yang sebenar.

Baca sini untuk artikel mengenai aurat oleh Ustaz Zaharuddin, who, obviously, lebih layak untuk membicarakan perihal ini.

Saya bukanlah orang terbaik untuk bercakap mengenai hal-hal ini. Tapi inilah yang saya rasakan, dan saya kira wajar untuk dikongsikan. Banyak perkara yang kita masih lagi tak faham, tapi masih belum lagi terlambat untuk memahaminya. Mudah-mudahan Allah sentiasa sinari hidup kita dengan cahaya hidayahNya, dan menjauhkan kita dari kemungkaran. Wallahu'alam.

IZ: Tak berjaya mendapat kerja. Mungkin hanya gunakan cuti ini untuk mantapkan ilmu bakeri. Eheh :)

Read More

If only...

Abu Hurairah reported: The Prophet (peace and blessings be upon him said) "A strong believer is better and dearer to Allah than a weak one, and both are good. Adhere to that which is beneficial for you. Keep asking Allah for help and do not refrain from it. (If you are afflicted in anyways), do not say: 'If I had taken this or that step, it would have resulted into such and such,' but say only: 'Allah so determined and did as He willed. The word 'if'; opens the gates of satanic (thoughts)" (Muslim)

Subhanallah, how accurate can this hadith be? I always said that before.. if only this, if only that.. not knowing that it opens the gates of satanic thoughts! Astaghfirullah.. Forgive me Ya Allah..

Do you realize that saying these kind of 'if' words made us feel regret on the things that we've done? No, not the sin that we do for sins are surely the things that we must feel regret about. And if you feel regret about the sin, repent for it for Allah is indeed the Most Merciful. But what I mean here is, its like when things that we hope for did not turn out as it should be, we started to say these kind of words. For example, ' If only it was me who drove the car, the accident would not have happened!'

Whether we realize it or not, when we say these words, we are actually questioning our 6th pillar of iman, that is to believe in qada' and qadar. And that is obviously shaking our aqidah in this religion- na'uzhubillah! Some people have already told me that saying 'kalau' is not good, and now I totally understand why, together with the solid reason given by our beloved prophet.

Now as we understand this, life is much easier isnt it? No regret, just keep going on and try to persevere in what we do. If Allah has said ' kun fayakun', then it surely is going to be like that. So whats with the regret?

IZ: Hari ni nak pergi cari kerja, tapi tak tahulah ada ke tak orang yang nak ambil pekerja yang boleh kerja tak sampai dua bulan pastu 16 jun dan 3 hari selepas tu nak cuti. Hmmp.

Read More

Seeing health from different perspective

I used to be the kind of person who did not really bother about my health. I just ate everything that I liked, and did not really concern about the calories and fats in each servings. And exercise? The word sounds kind of alien to me, years ago.

I can still remember when I was in high school, there was a slot for physical exercise /riadah. So most of my friends would play games at the school field whilst I, just enjoyed the afternoon with a nice ice cream I bought at the co-op and went to study at my classroom (its a boarding school by the way, thats why we can go in and out of the classroom as we like, and I was not really a bookworm, its the laziness of doing the exercise that forced me to study :p)

So that was when I was in high school. After I entered PASUM with science line, I then understand the importance of having good meal and healthy lifestyle. I started to control my diet and went for jogging around the lake once or twice a week. Nope, its not about wanting to be thin or looking gorgeous, but its more like understanding the importance of becoming, and look healthy.

But a few days ago, I was told that becoming healthy and looking healthy is not just about us. Believe it or not, becoming healthy can also helps us in achieving Allah's bless. Or in other words, Allah likes it when we are healthy, because it shows that we are grateful for what He has given us.

You see, none of the things that we have belong to us. Our properties, knowledge and skills.. all of them are given to us by Allah, the most Gracious. And of course, our bodies are not excluded. He is Al-Khaliq, the Creator and Al-Wali, the Owner. THE OWNER? Yes, the owner, as only the owner can take control of everything, that is when He wants to switch us off and when to restart us once again, which I'm 110% sure none of us can do that.

Just like in everyday's life.. we do take care of other people's belonging very well when we borrow something from them, right, because they ARE the real owner. And since birth,we have been borrowing our bodies from our Lord and we dont even bother to take care of it? After I realized this, it knocked me real hard. Thanks to a friend of mine who told me this. I kind of took my health for granted since I started my university years.

But dear friends, have you realized that our bodies are so special? Because it functions in automatic kind of way, as we do not really have to control on what our bodies should do. For instance, once you start chewing, can you order the amylase enzyme to be secreted.. ? Like 'Hey amylase, its time to work now, buddy!' Well, it has never happened to me, but do tell me if it happens to you because you must be a not so special person then as you have to do it manually! Aww poor you ;p

And when the processed food starts to enter your stomach, can you order the gastric juice to be secreted? And when should the food/chyme be absorbed? Just because you dont see any toilets around, that doesnt mean you can delay every process that is about to happen (you know what I mean..)

Drink plenty of water is one of the ways to keep us healthy especially in our hectic life schedule

So we can never control them, because our bodies are not and will never be ours. Only the owner can control each and every single thing that happen in the body. So if we just neglect our health, our bodies, dont you think we are being unfair to the owner of it?

I think I've made my point clear enough. If before this we never really take a good care of our health (and dont forget brushing the teeth is one of 'em!), maybe this is the time for a change, for a better and healthier lifestyle. If we are already in the healthy lifestyle, perhaps this is the time to renew the niat of why we so want to be healthy- be it we want to look better, or the fact that we dont want to pay that huge sum of money for our medicine later. Whatever it is, there's one thing we should always remember on what Allah has said in the Quran;

Say: “Truly, my prayer and my service of sacrifice, my life and my death, are (all) for Allah, the Cherisher of the Worlds.

Al-An'am:162

Yup, all that we do is for Him. So lets try out the healthy lifestyle! Starting, say.. today?

Read More

Sama, tapi tak serupa

Salam alaik. Akhirnya ada juga masa untuk coretken sesuatu di sini. Alhamdulillah, saya baru saja selesai peperiksaan akhir semalam. Nak kata lega tak juga, sebab keputusannya tak tau lagi. Tawakkal saja lah nampaknya sekarang ni. Tapi kan, sepanjang saya menghadapi peperiksaan seminggu yang lalu, ada sesuatu perkara yang sering berlegar-legar di fikiran saya. Mari saya kongsikan.

Perasan tak, bila mana kita menghadapi peperiksaan keadaannya sangat dahsyat (berdasarkan pemerhatian saya bila tengok cara orang study) Tidur pun macam tak tidur, makan pun macam tak makan, ibadah..? Ha yang tu saya tak tau, tepuk dada, tanyalah iman bagaimana prestasi ibadah kita pada minggu peperiksaan dan study week pada setiap kali menjelang peperiksaan.

Pokok pangkalnya, usaha kita memang sangat hebat untuk menghadapi exam. Lebih-lebih lagi, yang usahanya last minit. Kopi, tongkat ali, spirulina.. semuanya ada dan digunakan untuk memberi kesegaran waktu study. Alasannya mudah, sebab tak mahu gagal.

Tapi.. adakah usaha kita sehebat itu untuk tak mahu gagal di akhirat nanti? Saya selalu terasa exam itu macam kiamat kecil. Semua orang kelam kabut. (Ni cakap kat diri sendiri jugak sebenarnya ni :[ ) Kita berusaha sehabis baik, baca semua sebab tak tahu apa soalan yang bakal diajukan. Lecturer pun tak kan bagitau punya soalan apa yang keluar.

On the contrary, untuk berjaya di akhirat nanti, Allah dah pun bagitau kena buat apa, dah bagitau soalan bocor pun. Tapi kenapa ya, usaha kita selalu ala kadar saja, biasa-biasa saja? Dalam Al-Quran, Allah berfirman:

Wahai orang-orang yang beriman! Mahukah Aku tunjukkan sesuatu perniagaan yang boleh menyelamatkan kamu dari azab seksa yang tidak terperi sakitnya?
Iaitu, kamu beriman kepada Allah dan rasulNya, serta kamu berjuang membela dan menegakkan ugama Allah dengan harta benda dan diri kamu; yang demikian itulah yang lebih baik bagi kamu, jika kamu hendak mengetahui (hakikat yang sebenarnya). As-Saff : 10-11

Cuba kalau lecturer kita bagi soalan bocor, wah.. dah tentu kita hafal habis-habisan jawapan soalan-soalan tu dan jawab sesempurna yang boleh waktu exam nanti. La ni bila Allah dah bagi soalan bocor , tak pulak kita berusaha sungguh-sungguh untuk penuhi soalan-soalan tu. Aish.. manusia-manusia.. (and that includes me, of course :(( )

Tapi sudah tentu, kiamat yang sebenar dan 'kiamat kecil' ini ada sedikit persamaan bila difikir-fikir. Kalau seseorang tu dah cukup berusaha sepanjang pengajiannya, exam sudah tentu dapat dihadapi dengan tenang dan results pun inshaAllah cemerlang. Begitu juga akhirat yang sebenar nanti. Kalau seseorang itu dah cukup berusaha di dunia untuk lakukan segala perintahNya, tinggalkan segala laranganNya.. sudah tentu dia akan berjaya dengan cemerlang di akhirat nanti. Ini janji Allah. Maka siapakah kita dan layakkah kita untuk persoalkan janji-janjiNya?

Sekali lagi, tepuk dada, tanyalah iman. Rasa-rasanya akal yang Allah beri kepada kita bukannya percuma. Mari sama-sama gunakannya untuk berfikir dan muhasabah diri semula. Semoga Allah beri kita kekuatan dan kesempatan untuk penuhi 'soalan-soalanNya'.. supaya kita semua ni boleh dapat distinction kat akhirat nanti, wallahu'alam.

Read More